ABDUL MAJID RIJA
50411020
SISTEM TERDISTRIBUSI
4IA24
SOFTSKILL
Sistem
Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke suatu
jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer. Maksud
komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke jaringan, komputer
tersebut tetap data berjalan. Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu
“ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan
untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik ataumenjalangkan sperangkat
fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan
lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan,
pembagian menjadi bagian-bagian kecil. Dengan menjalankan sistem terdistribusi,
komputer dapat melakukan :
·
Koordinasi
Aktifitas
·
Berbagi
sumber daya : hardware, software dan data
Dengan
definisi tersebut diatas maka internet sesungguhnya bukanlah suatu sistem
terdistribusi, melainkan infrastruktur dimana sistem terdistribusi dapat di
aplikasikan pada jaringan tersebut.
Mengapa diperlukan Sistem
Terdistribusi?
-
Performance
Sekumpulan prosesor dapat
menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
-
Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat,
sehingga lebih baik jika Dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi
perbankan, komersial
-
Reliability
Jika terjadi kerusakan pada
salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
-
Incremental
Growth
Mesin baru dapat ditambahkan
jika kebutuhan proses meningkat
-
Sharing Data/Resource
Resource adalah:
·
Segala
hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
·
Meliputi
hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data,
obyek data).
-
Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia
Model Sistem Terdistribusi
Dalam
sistem terdistribusi terdapat beberapa model, antara lain :
Model Client Server
Sistem
Client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih
proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang
proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan
server mengatur data dan mengeksekusi transaaksi. Sehingga suatu proses client
berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server yang
berjalan pada mainframe. Aarsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa
alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi
yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya
tidak terperngaruh pada interaksi pemakai. Meskipun mesin client tidak mahal.
Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga
pemakailebih mudah dibandigkan antar muka pada server yang tidak user-friendl,
perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi
antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan
mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat
diabaikan.
•
Client: – Proses akses data – Melakukan operasi pada komputer lain
•
Server: – Proses mengatur data – Proses mengatur resources – Proses komputasi
•
Interaksi: – Invocation/result
Model Multiple Server
•
Service disediakan oleh beberapa server
•
Contoh: – Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
•
Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
Model Proxy Server
Proxy
server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh
server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web
resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama
dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client
terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client
atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan
performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
•
Proxy
server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
•
Caching:
– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses – Meningkatkan kinerja –
Mengurangi beban pada server
•
Contoh:
Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching
terakhir memiliki waktu yang lebih kecil
Model Peer To Peer
Bagian
dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai
client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus
yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan
dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.
Model Mobile Code
•
Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda
•
Contoh: Applet Model Mobile Agent
•
Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain
•
Melakukan perkerjaan otomatis
•
Contoh: – Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah
organisasi
Keuntungan Sistem Terdistribusi
Keuntungan
yang didapatkan dalam menerapkan sistem terdistribusi, antara
lain
:
-
Performance
Kumpulan dari beberapa prosesor
akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang terpusat. Begitu juga kalau dilihat
dari sisi biaya.
-
Distribution
-
Reliability
(Fault tolerance)
apabila salah satu komponen
terjadi kerusakan, system tetap dapat berjalan
-
Incemental
Growth
Mudah dalam melakukan penambahan
komputer/komponen
-
Sharing
Data/Resources
Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pada
kebanyakan aplikasi.
Permasalahan dalam Sistem
Terdistribusi
Kelemahan
pada sistem terdistribusi adalah :
-
Kesulitan
dalam membangun perangkat lunak .
-
Kesulitan
yang akan dihadapi antara lain : bahasa pemrogramman yang harus dipakai, sistem operasi
Masalah Jaringan
Karena
sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan komputer, maka isu2 yang
berkaitan
dengan
jaringan komputer akan menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan
mengimplementasikan
sistem.
Masalah Keamanan
Karena
pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakan hal yang mutlak
maka muncul
masalah2
yang berkaitan dengan keamanan data dll.
Karakteristik Sistem
Terdistribusi
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun sistem terdistribusi,
yaitu :
-
Transparency
(Kejelasan)
-
Communication
(Komunikasi)
-
Performance
& Scalability (Kinerja dan Ruang Lingkup)
-
Heterogeneity
(Keanekaragaman)
-
Opennes
(Keterbukaan)
-
Reliability
& Fault Tolerancy (Kehandalan dan Toleransi Kegagalan)
-
Security
(Kemanan)
Transparency
1. Access transparency
Sumber daya lokal dan remote di
akses dengan menggunakan operasi yang sama.Location transparencyPengguna sistem
tidak tahu mengetahui keberadaan hardware dan software(CPU file dan
data).Migration (Mobility) transparency Sumber daya (baik berupa Hardware dan/atau
software) dapat bebas berpindah tanpa mengubah sistem penamaan.
2. Replication transparency
Sistem bebas untuk menambah …le
atau sumber daya tanpa diketahui oleh user (dalam rangkan meningkatkan kinerja)
3. Concurency transparency
User tidak akan mengetahui keberadaan
user lain dalam sistem, walaupun user tersebut menggunakan sumber daya yang
sama.
4. Failure transparency
Aplikasi harus dapat
menyelesaikan proses nya walaupun terdapat kegagalan pada beberapa pada
komponen sistem.
5. Performance transparency
Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan turunnya
kinerja sistem, hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi
konfigurasi terhadap perubahan beban.
Communication
Komponen2
pada sistem terdistribusi harus melakukan komunikasi dalam suatu urutan.
Sebagai berikut :
·
Infrastruktur
jaringan (interkoneksi dan software jaringan)
·
Metode
dan Model komunikasi yang cocok
Metode
komunikasi :
-
Send
-
Receive
-
Remote
Procedure Call
Model
Komunikasi
-
client
- server communication : pertukaran pesan antara dua proses dimana satu proses (client) menggunakan /
meminta layanan pada server dan server menyediakan hasil dari proses tersebut.
-
groupmulitcast
: target dari pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari proses, yang berasal
dari suatu grup.
Performance and Scalability
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja (performance) dari pada
sistem
terdistribusi :
·
Kinerja
dari pada personal workstations
·
Kecepatan
infrastruktur komunikasi
Fleksibilitas
dalam membagi beban kerja : contoh, apabila terdapat prosesor (workstation)
yang idle maka dapat di alokasikan secara otomatis untuk mengerjakan tugas2
user.
Scalability
Sistem
tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat penambahan secara
signifikan user atau sumber daya yang terhubung :
·
Cost
(biaya) penambahan sumber daya (resources) harus reasonable.
·
Penurunan
kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user atau sumber daya harus
terkontrol.
Heterogeneity
Aplikasi
yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
-
Hardware
: mainframes, workstations, PC’s, server dll.
-
Software
: UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX dll.
-
Devices
: teller machine, robot, sistem manufacturing dll.
-
Network
dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll
Melihat
keaneka ragaman di atas maka salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah
Middleware : berfungsi sebagai jembatan untuk komunikasi dan proses.
Opennes
Salah
satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah opennes
(keterbukaan) dan ‡exibility (‡eksibilitas) :
-
Setiap
layanan (services) harus dapat di akses oleh semua user.
-
Mudah
dalam implementasi, install dan debug services;
-
User
dapat membuat dan menginstall service yang telah dibuat oleh si user tersebut.
Aspek
kunci pada opennes :
-
Interface
dan Protocol yang standard (seperti protokol komunikasi di internet)
-
Support
terhadap keanekaragaman. ( denganmembuatmidleware seperti CORBA)
Reliability dan Fault Tolerance
Salah
satu tujuan dalam membangun sistemterdistribusi adalahmemunkinkan untuk
melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem. Availability : kalau mesin
mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan yang tersisa.
-
Dalam
sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical resources)berjumlah
se minimal mungkin. Yang dimaksud dengan critical resources adalah komponen
yang harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
-
Masing
- masing Software dan Hardware harus di replikasi : kalau terjadikegagalan /
error maka yang lain akan menangani.
Data
dalam sistem tidak boleh hilang, copy dari file tersebut disimpan pada secara
redundan pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya. Fault
Tolerance : Sistemharus bisa mendeteksi kegagalan danmelakukan tindakan dengan
dasar sebagai berikut :
-
Mask
the fault (menutupi kegagalan) : tugas harus dapat dilanjutkandengan menurunkan
kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data atau informasi.
-
Fail
Gracefully : membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu
prosedur yang telah di rencanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses
dalam waktu yang singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
Security
-
Confidentiality
:keamanan terhadap data yang di akses oleh user yang tidak di
perbolehkan(unauthorizes user)
-
Integrty:keamanan
terhadap kelengkapan dan autentikasi data.
-
Availability
Menjaga agar resource dapat selalu di akses.Sistem terdistribusi harus
memperbolehkan komunikasi antara program/user/resources pada computer yang
berbeda, maka resiko keamanan akan muncul apabila memberlakukan free access.
Dan ada hal lain juga yang harus dijamin dalam sistem terdistribusi, yaitu :
penggunaan rerources yang tepat oleh user yang berlainan.
sumber
:
https://djawaslow.wordpress.com/about/
http://wwwpengembanganblogspot.blogspot.com/2011/01/pendahuluan-1.html#more
http://radisatria30.blogspot.com/2014/03/definisi-contoh-model-sistem.html
http://www.blogsitaufik.web.id/2013/12/mengenal-sistem-terdistribusi.html
No comments:
Post a Comment
silahkan komentar disini